Usung Tema Ceria Bersama Lingkungan, SIA Ajak 35 PDBK Kunjungi Wisata Kebun
Nusakini--Gowa--Sekolah Islam Athirah sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusif memberikan kesempatan kepada Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) untuk mendapatkan kesempatan belajar yang sama seperti peserta didik pada umumnya.
Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 70 Tahun 2009 pada Pasal 2 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan inklusif bertujuan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.”
Kali ini Sekolah Islam Athirah mengajak sejumlah 35 PDBK didampingi Guru Pendidik Khusus (GPK) mengunjungi destinasi wisata kebun yang terletak di Jalan Malino, Kabupaten Gowa.
Kegiatan bertajuk Outing Inklusi ini mengusung tema ‘Ceria Bersama Lingkungan’. Sejumlah kegiatan seperti observasi lingkungan, lomba puzzle, dan lomba mozaik menjadi agenda dalam kegiatan tersebut. Secara khusus kegiatan tersebut dikhususkan untuk menstimulasi sensor motorik PDBK.
Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Saharuddin, S.Pd. mengatakan, secara umum Sekolah Islam Athirah memiliki program kokurikuler seperti field trip bagi seluruh peserta didik, termasuk PDBK. Namun, dalam pelaksanaannya hal itu dianggap kurang maksimal bagi PDBK mengingat durasi kegiatan kokurikuler dianggap cukup lama dan menyita waktu serta tenaga, sementara PDBK memiliki keterbatasan, salah satunya mudah merasa lelah ataupun gangguan emosi yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
“Kegiatan Outing Inklusi ini dengan durasi lebih singkat dilaksanakan sebagai pengganti field trip, dan ini sangat baik bagi PDBK,” ujar Saharuddin.
Kepala Seksi Inkulsi Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Andi Opu juga menambahkan, kegiatan yang dilombakan pada outing class kali ini seperti puzzle dan mozaik bertujuan untuk melatih kemampuan PDBK pada bidang nonakademik.
“Seperti kita ketahui, maish banyak PDBK yang fokusnya kurang, konsentrasinya, kesabarannya, kemandiriannya, itu semua yang akan dibangun dalam kegiatan ini,” terang Andi Opu.
Selain lomba, PDBK juga diajak mengikuti observasi lingkungan dengan memanfaatkan fasilitas pada destinasi yang dikunjungi. “Jadi mereka diajarkan bagaimana belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril, S.T., M.Pd. berharap, kegiatan Outing Inklusi kali ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi PDBK. Mereka tidak sekadar belajar di dalam kelas, tetapi juga memperoleh pengalaman belajar di luar kelas, seperti peserta didik pada umumnya.
“PDBK ini memang kita ingin layani dengan baik, mereka juga ada outing, tidak sekadar di dalam kelas, mereka juga bisa jalan-jalan seperti yang lain sambil rekreasi dengan pendampingnya. Semoga dari sini mereka mendapat pengalaman yang berharga,” ujarnya sesaat setelah pelepasan rombongan outing inklusi.(rilis)